Wednesday, June 20, 2012

Sampul Hari Pertama seri Kain Tradisional Indonesia (Batik Betawi)


SHP Kain Tradisional Indonesia - Batik Betawi

Batik adalah kain tradisional  yang identik dengan budaya dari Jawa. Namun, berbagai daerah juga memiliki batik dengan ciri khasnya sendiri. Batik Betawi adalah salah satu di antaranya. Ciri khas batik Betawi adalah kain sarung yang menonjolkan  pola Pucung Rebung atau Tumpal, yaitu bentuk geometris segitiga sebagai barisan yang memagari bagian kepala dan badan kain. Pengaruh budaya Cina nampak pada warna batik Betawi yang dominasi warna cerah, seperti merah, kuning atau oranye.



Beberapa motif batik Betawi yang biasa dijumpai adalah Ondel-ondel, Nusa Kelapa, Ciliwung, Rasamala dan Salakanegara. Motif Ondel-ondel menggambarkan sosok boneka khas daerah ini yang diyakini dapat menolak segala gangguan. Motif ini melambangkan harapan untuk mendapat kehidupan yang lebih baik serta jauh dari musibah. Orang menggunakan motif batik ini pada acara besar dalam tradisi Betawi. Sedangkan motif Nusa Kelapa mengambil bentuk peta Ceila yang dibuat pada tahun 1482-1521 saat pemerintahan Prabu Siliwangi. Peta itu menunjukkan bahwa Jakarta sebelumnya dikenal sebagai Nusa Kelapa, kemudian berubah menjadi Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia dan Jakarta.

Motif Ondel-ondel

Motif Ciliwung terinspirasi dari peradaban yang berasal dari tepian Sungai Ciliwung. Dengan memakai motif batik ini, orang berharap akan menjadi pusat perhatian dan memperoleh kemakmuran yang terus mengalir seperti sungai. Batik motif Rasamala menggambarkan riwayat Sunda Kelapa yang masih berupa hutan dengan tumbuhan Rasamala ketika Belanda datang. Warga Betawi menganggap keramat pohon Rasamala karena baunya yang wangi serta kulit kayunya yang dijadikan setanggi. Sedanglan, motif batik Salakanegara mengangkat tema kerajaan pertama di tanah Betawi yang didirikan oleh Aki Tirem pada 130 Masehi. Nama Salakanegara berkaitan dengan kepercayaan yang menganggap bahwa gunung Salak yang berada di wilayah tersebut mempunyai kekuatan.



DETAIL TEKNIS

Kode Produk Prangko :
121106
Desain & Nominal Prangko :
33/33 Batik Betawi (DKI Jakarta)  Rp 2.500,-
Ukuran Prangko :
41,06 x 25,31 mm
Perforasi :
12,75 x 13,50
Warna :
Separasi & Invisible ink
Kertas :
Tullis Russel
Perekat :
PVA
Proses Cetak :
Offset
Pencetak :
AMG Security Printing
Jumlah Cetak :
300.000 set

Kode Produk SHP :
122106
Harga :
Rp 4.500,00 per buah / Rp 36.000,00 per set
Jumlah Cetak :
4.000 set @ 8 pcs
Perancang Sampul :
Dadan R.

Masa Jual :
18 Juni 2012 - 31 Desember 2015
Masa Laku :
18 Juni 2012 - 31 Desember 2017



1 comment:

  1. nah ini yg paling banyak produksi batik betawi http://batikndreyon.com

    ReplyDelete